Kalau selama ini kamu berpikir Arab Saudi cuma soal ibadah haji, umrah, dan hamparan gurun pasir, mungkin sudah waktunya kamu kenalan lebih dekat dengan Al Ula – permata tersembunyi di bagian barat laut Saudi Arabia.
Kota ini belakangan jadi destinasi wisata hits di kalangan wisatawan dunia, termasuk Indonesia.
Al Ula punya daya tarik yang luar biasa: mulai dari situs arkeologi ribuan tahun, panorama alam eksotis, hingga arsitektur modern kelas dunia.
Nggak heran kalau banyak jemaah haji dan umrah yang menyempatkan mampir ke sini setelah ibadah selesai.
Dan kabar baiknya, kamu nggak harus Muslim untuk bisa berkunjung ke Al Ula – tempat ini terbuka untuk siapa saja.
Nah, biar kamu nggak bingung mau ke mana dulu, berikut ini 6 destinasi wisata terbaik di Al Ula yang wajib kamu masukkan ke dalam itinerary liburan kamu!
1. Jabal Al Fil (Elephant Rock): Batu Gajah Raksasa di Tengah Gurun
Ikon paling terkenal di Al Ula? Tentu saja Jabal Al Fil, atau lebih dikenal dengan nama Elephant Rock.
Batu raksasa ini berbentuk menyerupai gajah lengkap dengan belalainya – dan yang menarik, formasi ini terbentuk alami akibat erosi selama ribuan tahun.
Elephant Rock berada di tengah padang pasir yang luas, menciptakan kontras visual yang luar biasa antara langit, pasir, dan batu.
Waktu terbaik buat mengunjunginya adalah sore menjelang malam, saat matahari terbenam mulai menyapu warna keemasan di permukaan batu.
Tips: Tersedia area duduk, tempat makan, dan bahkan pertunjukan musik saat malam hari di musim-musim tertentu.
2. Hegra (Madain Saleh): Warisan Dunia UNESCO yang Kaya Sejarah
Kalau kamu suka sejarah kuno, Hegra adalah surga yang wajib kamu jelajahi. Situs ini adalah kompleks arkeologi peninggalan Kerajaan Nabatean, sama seperti Petra di Yordania.
Bedanya, Hegra masih belum seramai Petra, jadi kamu bisa menjelajah dengan lebih tenang.
Ada lebih dari 100 makam batu megah di sini, dengan ukiran-ukiran detail yang masih terlihat jelas meski sudah berumur lebih dari 2.000 tahun.
Hegra juga tercatat sebagai situs Warisan Dunia UNESCO pertama di Arab Saudi – makin menegaskan nilai sejarah dan budayanya yang tinggi.
Waktu Terbaik: Pagi hari untuk menghindari panas, atau sore menjelang sunset untuk foto-foto yang epik.
3. Al Ula Old Town: Jelajahi Kota Kuno Penuh Sejarah
Pengen ngerasain suasana zaman dulu? Coba deh jalan-jalan ke Al Ula Old Town, kota tua bersejarah yang sudah eksis sejak lebih dari 1.000 tahun lalu.
Dulu, kota ini jadi persinggahan penting di jalur perdagangan dan ziarah dari Suriah ke Mekkah.
Bangunan-bangunan di sini terbuat dari batu bata dan lumpur, dengan jalan-jalan kecil menyerupai labirin. Ada benteng tua, gerbang kota, hingga masjid bersejarah yang masih berdiri kokoh.
Di sela-selanya, kamu bisa menemukan toko suvenir, kerajinan tangan lokal, dan kafe dengan makanan khas Saudi.
Highlight: Terdapat 14 gerbang dan benteng setinggi 45 meter dari abad ke-10 M yang masih berdiri gagah!
4. Al Ula Oasis: Surga Hijau di Tengah Gurun
Bayangkan sebuah taman hijau dengan ribuan pohon kurma, mata air alami, dan jalur pejalan kaki yang teduh – itulah Al Ula Oasis.
Tempat ini seperti oase sungguhan, terletak di antara padang pasir kering dan tebing batu yang menjulang.
Kamu bisa berjalan kaki di antara kebun-kebun kurma, mencicipi kurma segar, atau sekadar duduk santai menikmati angin gurun yang sejuk.
Beberapa area di oasis ini bahkan punya taman agroedukatif dan program pelestarian tanaman lokal.
Aktivitas Seru: Tur keliling kebun, mencicipi hasil pertanian lokal, dan melihat sistem irigasi kuno (qanat) yang masih berfungsi.
5. Maraya Concert Hall: Cermin Raksasa di Tengah Gurun
Mungkin ini adalah bangunan paling unik di seluruh Timur Tengah – Maraya Concert Hall adalah gedung konser berlapis hampir 80.000 panel kaca reflektif, menjadikannya bangunan cermin terbesar di dunia menurut Guinness World Records.
Maraya (yang berarti “cermin” dalam bahasa Arab) sering digunakan untuk konser artis dunia, festival seni, dan pertunjukan budaya internasional.
Saat tidak ada acara, kamu tetap bisa mengunjungi bangunan ini untuk berfoto dan menikmati refleksi menakjubkan dari lanskap gurun sekitarnya.
Tips: Jangan lupa cek jadwal acara sebelum datang, siapa tahu bisa sekalian nonton pertunjukan musik!
6. Hejaz Railway Station: Rel Penuh Sejarah dari Masa Utsmaniyah
Pecinta sejarah transportasi pasti bakal suka tempat ini. Stasiun Kereta Hejaz di Al Ula adalah salah satu bagian dari jalur kereta bersejarah yang dibangun oleh Kesultanan Utsmaniyah pada awal abad ke-20, menghubungkan Damaskus dengan Madinah.
Saat ini, bangunannya sedang direnovasi, tapi kamu masih bisa melihat rel tua, kereta tua, dan struktur klasik dari masa lalu.
Tempat ini cocok buat kamu yang ingin menyelami sejarah dari perspektif berbeda.
Catatan: Walau tidak aktif digunakan, situs ini tetap dibuka untuk pengunjung dan jadi spot foto sejarah yang keren.
Al Ula bukan cuma tempat “mampir” setelah umrah. Ini adalah destinasi yang wajib dikunjungi karena menawarkan pengalaman wisata yang lengkap dan tidak biasa.
Mulai dari formasi batu unik, situs sejarah ribuan tahun, arsitektur modern, sampai oase hijau yang menenangkan, semuanya bisa kamu temukan di satu tempat yang belum terlalu ramai ini.
Kalau kamu ingin liburan yang berkesan, edukatif, dan penuh visual menakjubkan – Al Ula adalah jawabannya.
